Situs Candi Ronggeng Pamarican Ciamis
Candi Ronggeng yang di kalangan arkeolog dikenal sebagai Candi Pamarican, terletak di Kampung Sukawening, Desa Sukajaya. Disebut Candi Pamarican karena lokasi candi tersebut terletak di Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Candi Ronggeng dibangun di dataran subur lembah Kali Ciseel, salah satu anak Sungai Citanduy. Situs tersebut secara administratif berada di Kampung Kedung Bangkong, Dusun Sukamaju, Desa Sukajaya. Situs Candi Ronggeng berada pada koordinat 29'36,7'' BT (berdasarkan pembacaan GPS Garmin)°25'46,9'' LS dan 108°07 dengan ketinggian 34 m di atas permukaan laut.
Situs berada pada lahan datar yang digunakan sebagai kebun oleh penduduk. Tanaman yang terdapat di lahan tersebut di antaranya adalah kelapa, bungur, sengon, mahoni, dan pisang. Di sebelah utara situs berjarak sekitar 50 m terdapat aliran Sungai Ciseel. Di antara situs dengan sungai terdapat tanggul tanah dengan lebar sekitar 4 m.
Sekarang pada lahan situs tidak terdapat adanya tinggalan. Menurut informasi di lahan tersebut pada kedalaman sekitar 1,5 m terdapat susunan batu-batu candi. Di lokasi ini juga pernah ditemukan sebuah arca yang sekarang disimpan di Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Pamarican. Berikut pemerian arca tersebut.
Sebutan
Candi Ronggeng mempunyai kaitan erat dengan legenda setempat tentang
kesenian ronggeng gunung yang merupakan kesenian rakyat daerah selatan
Ciamis. Konon Dewi Siti Samboja yang ingin membalaskan kematian
kekasihnya, Raden Angga Larang yang gugur di medan perang, menyamar
menjadi penari ronggeng. Bersama para pengikutnya yang menyamar menjadi
penabuh gamelan (alat musik pengiring) sering menggelar pertunjukan
Ronggeng Gunung dalam upaya mencari pembunuh kekasihnya. Menurut
masyarakat setempat, di lokasi candi, terutama pada hari-hari tertentu,
sering terdengar suara gamelan yang terdengar seperti musik pengiring
pertunjukan ronggeng.
Reruntuhan
candi pertama kali ditemukan pada tahun 1977 melalui survai yang
dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas).
Reruntuhan yang ditemukan berupa Arca Nandi dan batu berbentuk kenong
(gong kecil, instrumen musik tradisional Sunda). Salah satu keunikan
Candi Ronggeng adalah bahwa Nandi, kendaraan Syiwa, bukan digambarkan
dalam bentuk arca sapi jantan melainkan arca sapi betina. Adanya Arca
Nandi ini menunjukkan bahwa Candi Ronggeng berlatar belakang agama
Hindu, sehingga diperkirakan mempunyai kaitan dengan Kerajaan Galuh
(abad ke-7 sampai abad ke-16 M). Pusat Kerajaan Galuh diyakini terletak
di Kawali, kota kecamatan yang letaknya sekitar 10 km arah utara kota
Ciamis.
Sumber:
http://arkeologisunda.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar