Cari Blog Ini

Minggu, 08 April 2012

Kisah Asal Muasal Curug Tujuh Cibolang Ciamis

Kecintaan seorang pemimpin pada rakyatnya, dan kesedihan yang timbul melihat penderitaan mereka, dapat membawa jawaban dan kebahagiaan pada akhirnya. Itulah mungkin pesan moral dari kisah sasakala Curug Tujuh Cibolang Ciamis. Konon terbentuknya curug tujuh menurut keterangan berasal dari kisah jaman dahulu kala, manakala terdapat seorang penguasa atau raja di wilayah tersebut, yang pada suatu waktu merasa sangat prihatin melihat keadaan di wilayahnya yang sangat menderita akibat kemarau panjang. Air tidak ada dan tanah kering kerontang sehingga rakyatnya dirundung malang berkepanjangan.

Sang raja kemudian bertapa untuk memohon supaya diturunkan hujan agar keadaan negerinya pulih seperti sediakala. Namun usahanya itu tidak mendapatkan jawaban dari penguasa alam. Hal tersebut menyebabkan hatinya sangat sedih dan kesedihannya itu membuatnya menangis. Saat itu keajaiban terjadi, air mata raja perlahan berubah menjadi genangan air jernih dan semakin membesar sehingga membentuk aliran air yang akhirnya terpecah dan jatuh di tujuh buah tebing.


Panorama alam yang indah dan suasana hutan alam menjadi daya tarik wana wisata Curug Tujuh, dimana objek wisata ini berada di kiri kanan bukit gunung Ciparang dan Cibolang yang merupakan bagian dari Gunung Sawal.


Luas Wana Wisata Curug Tujuh 20 Ha terletak di kawasan hutan RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis yang menurut administrasi pemerintah termasuk Desa Sanding Taman Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis.

Objek wisata ini terletak pada ketinggian sekitar 800-900 di atas permukaan laut dengan konfigurasi lapangan bergunung, suhu udara secara umum sekitar 17-18 derajat Celcius.


Sesuai namanya Curug Tujuh terdiri dari tujuh buah air terjun yang lokasinya berjejer dengan Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Simantaja, Curug Cileutik, dan Curug Cibuluh. Konon diantara curug tersebut mengalirkan air yang berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti penyakit kulit, encok, rematik dan pegal linu. Dan airnya tidak pernah surut sekalipun musim kemarau, dimana air yang mengalir berasal dari gunung Sawal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar